Tanah Kelahiran II
Umar Fauzi Ballah
Dalam hutan gelap dan tanah terlelap
jejak kita tak lagi bisa terbaca
milik siapa (keberuntungan) hari ini.
Sesekali hanya embun sisa daun, memantul
gema kenangan kemarin.
Hari tersisa ini
seolah penghabisan saja menghantui.
Dan wajah-wajah silih berganti menghadap.
Kiranya dapat kulihat sekali saja
yang pernah manis di ingatan
yang tertimbun tangis di pikiran
dalam hutan gelap dan tanah terlelap
Sampang, 1429 H
Home » Umar Fauzi Ballah » Puisi Tanah Kelahiran II | Umar Fauzi Ballah
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar